Isra’ Mi’raj, yang merupakan perjalanan spiritual Rasulullah ﷺ dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha (Isra’) dan kemudian naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi’raj), mengandung banyak hikmah yang relevan bagi kehidupan generasi Z. Salah satunya adalah pentingnya memiliki keimanan dan keteguhan hati. Perjalanan Rasulullah ﷺ mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi tantangan, iman yang kuat adalah kunci utama. Rasulullah ﷺ tetap teguh pada wahyu Allah meskipun banyak yang meragukannya. Sebagai generasi Z, kita juga dihadapkan pada tantangan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, karier, dan dunia digital. Mental tangguh dan keyakinan pada tujuan yang benar akan membantu kita mengatasi rintangan yang adaSelain itu, Isra’ Mi’raj mengajarkan kita pentingnya shalat sebagai pondasi kesuksesan. Salah satu perintah utama yang diterima oleh Rasulullah ﷺ dalam perjalanan ini adalah kewajiban menunaikan shalat lima waktu. Dalam kehidupan modern ini, disiplin dan manajemen waktu sangatlah penting. Dengan menjaga shalat, kita tidak hanya menunaikan kewajiban agama, tetapi juga melatih kedisiplinan, fokus, dan keseimbangan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Sebagai contoh, seseorang yang rutin shalat akan terbiasa untuk mengatur waktu dengan baik, baik dalam belajar, bekerja, maupun beristirahat.
Isra’ Mi’raj juga menunjukkan betapa pentingnya ilmu sebagai jalan menuju keberhasilan. Dalam perjalanan tersebut, Rasulullah ﷺ bertemu dengan para nabi terdahulu, yang mengingatkan kita untuk selalu mengambil hikmah dan ilmu dari pengalaman mereka. Generasi Z yang tumbuh di era digital seharusnya aktif mencari ilmu, baik ilmu agama maupun pengetahuan dunia, untuk meraih kesuksesan. Misalnya, di tengah kemajuan teknologi, kita bisa memanfaatkan internet untuk memperdalam ilmu agama melalui kajian online, atau mengembangkan keterampilan baru melalui pelatihan digital yang dapat meningkatkan karier dan kehidupan pribadi.
Selain itu, Isra’ Mi’raj mengajarkan kita tentang optimisme dalam menghadapi tantangan. Peristiwa ini terjadi setelah ‘Aam al-Huzn, tahun kesedihan bagi Rasulullah ﷺ, saat beliau kehilangan dua pendukung besar, yaitu Abu Thalib dan Khadijah. Namun, Allah memberikan perjalanan luar biasa ini sebagai penghiburan dan motivasi. Hal ini mengajarkan kita, terutama Gen Z, untuk tidak mudah menyerah ketika menghadapi kegagalan atau kesulitan. Misalnya, jika kita menghadapi kegagalan dalam ujian atau proyek besar, kita harus berusaha bangkit dan melihat tantangan tersebut sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Untuk mengaplikasikan semangat Isra’ Mi’raj dalam kehidupan sehari-hari, generasi Z dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak. Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, kita memiliki akses yang luas terhadap informasi. Dengan menggunakan teknologi, kita dapat meningkatkan keimanan, seperti dengan mempelajari Al-Qur’an, mendalami hadits, dan mengikuti kajian agama secara online. Teknologi juga memungkinkan kita untuk mengembangkan keterampilan yang dapat mendukung kesuksesan di dunia dan akhirat.
Selanjutnya, menjaga shalat dan ibadah harian sangatlah penting. Disiplin dalam menunaikan shalat akan membentuk karakter yang kuat dan membiasakan kita untuk disiplin dalam segala aspek kehidupan lainnya, seperti belajar dan bekerja. Jika kita bisa disiplin dalam hal ibadah, kita juga akan lebih mudah mengatur waktu dan fokus pada tujuan hidup.
Isra’ Mi’raj juga mengingatkan kita untuk terus mengembangkan diri dengan ilmu dan keterampilan. Seperti perjalanan Rasulullah ﷺ yang penuh dengan hikmah, generasi Z harus terus berkembang dengan membaca, belajar, dan mengikuti pelatihan. Dengan demikian, kita akan memiliki keterampilan yang berguna, baik untuk kehidupan di dunia maupun untuk bekal akhirat.
Membangun jaringan dan komunitas yang positif juga merupakan hal penting yang dapat kita lakukan untuk menerapkan semangat Isra’ Mi’raj. Dalam perjalanannya, Rasulullah ﷺ bertemu dengan para nabi terdahulu, yang menunjukkan betapa pentingnya memiliki lingkungan yang mendukung. Sebagai contoh, bergabung dengan komunitas atau kelompok belajar yang fokus pada pengembangan spiritual, intelektual, dan profesional akan memberikan kita kesempatan untuk berkembang lebih baik.
Terakhir, kita harus berani menghadapi perubahan dan tantangan. Seperti halnya Isra’ Mi’raj yang menjadi titik perubahan besar dalam dakwah Islam, Gen Z harus berani keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan baru. Misalnya, berani untuk memulai usaha baru atau mengambil peluang karier yang menantang.
Kesimpulannya, Isra’ Mi’raj bukan hanya sekadar kisah perjalanan Rasulullah ﷺ, tetapi juga mengandung banyak pelajaran yang bisa dijadikan motivasi bagi generasi Z. Dengan memiliki keimanan yang kuat, disiplin dalam ibadah, semangat untuk terus belajar, dan keberanian dalam menghadapi tantangan, kita dapat meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Mari kita jadikan semangat Isra’ Mi’raj sebagai momentum untuk menjadi generasi yang lebih baik, produktif, dan sukses, dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam. Dengan demikian, kita tidak hanya akan sukses di dunia, tetapi juga di akhirat. Aamiin.
ntwwgh
ehrlaf
jeurfqodhoxrnyytmydtddrlevpedn