Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebagai upaya strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul. Program ini merupakan bagian dari Asta Cita ke-4 dalam visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Acara peluncuran gerakan ini berlangsung di Jakarta pada Jumat, 27 Desember 2024 dan diharapkan dapat menjadi landasan dalam membentuk karakter anak-anak Indonesia agar menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berintegritas.
Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045
Peluncuran Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menandai komitmen pemerintah dalam menciptakan Generasi Emas Indonesia 2045. Program ini berfokus pada penanaman tujuh kebiasaan utama yang harus diinternalisasi oleh anak-anak sejak dini, yaitu:
- Bangun Pagi. Kebiasaan bangun pagi melatih kedisiplinan dan memberikan energi positif dalam memulai hari. Anak-anak yang terbiasa bangun pagi lebih siap menghadapi aktivitas harian, lebih fokus dalam belajar, dan memiliki keseimbangan mental yang baik.
- Taat Beribadah. Mendorong anak-anak untuk taat beribadah sejak dini membantu membangun kedekatan spiritual, meningkatkan empati, serta menanamkan rasa syukur. Ketaatan beribadah juga memperkuat nilai moral dan integritas anak dalam kehidupan sehari-hari.
- Berolahraga Secara Teratur. Olahraga secara rutin membantu menjaga kesehatan fisik dan mental. Aktivitas fisik yang cukup membangun daya tahan tubuh, mengurangi stres, serta meningkatkan rasa percaya diri. Selain itu, olahraga juga mengajarkan pentingnya kerja sama dan sportivitas.
- Makan Sehat dan Bergizi. Pola makan sehat dan bergizi mendukung pertumbuhan optimal anak, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjaga keseimbangan energi. Mengajarkan anak-anak memilih makanan yang bergizi membantu membentuk kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan.
- Gemar Belajar. Menanamkan kebiasaan gemar belajar membantu anak-anak mengembangkan kreativitas dan wawasan yang luas. Anak yang mencintai belajar akan memiliki keingintahuan tinggi, daya analisis yang tajam, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman.
- Bermasyarakat. Berinteraksi dengan lingkungan sekitar mengajarkan anak pentingnya gotong royong, toleransi, dan kepedulian sosial. Anak yang terbiasa berpartisipasi dalam kegiatan sosial akan lebih menghargai keberagaman dan memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat.
- Tidur Tepat Waktu. Tidur yang cukup dan berkualitas mendukung pertumbuhan fisik serta perkembangan otak anak. Kebiasaan tidur tepat waktu membantu meningkatkan daya ingat, memperbaiki suasana hati, serta menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
Kemendikdasmen -Abdul Mu’ti- menegaskan bahwa kebiasaan-kebiasaan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga membentuk karakter anak-anak agar memiliki kepedulian sosial dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.
Penguatan Karakter Bangsa melalui Pendidikan
Sebagai bagian dari strategi penguatan sistem pendidikan nasional, Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat didesain untuk menanamkan delapan karakter utama bangsa, yaitu: religius, bermoral, sehat, cerdas, kreatif, kerja keras, disiplin, mandiri, dan bermanfaat bagi masyarakat. Melalui penanaman nilai-nilai luhur ini, Kemendikdasmen berharap dapat membangun SDM berkualitas sejak usia dini.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam sambutannya menekankan bahwa pendidikan bukan hanya sebatas transfer pengetahuan, tetapi juga membangun karakter. “Dengan menerapkan tujuh kebiasaan ini, kami ingin menciptakan anak-anak Indonesia yang cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual,” ujar Mendikdasmen.
Beliau juga menambahkan bahwa kebiasaan tersebut merupakan bagian dari nilai-nilai tradisional bangsa yang harus terus dilestarikan. “Bangun pagi, beribadah, dan bermasyarakat bukan sekadar kebiasaan sehari-hari, tetapi juga mencerminkan identitas dan budaya bangsa yang peduli terhadap sesama dan lingkungan,” tambahnya.
Peran Pemangku Kepentingan dalam Implementasi Program
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Mu’ti menekankan pentingnya peran berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung keberhasilan gerakan ini. “Kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai luhur bangsa seperti interaksi sosial yang sehat, mengurangi ketergantungan pada gawai, serta menanamkan kebiasaan produktif sejak dini. Tanggung jawab ini tidak hanya berada di pundak sekolah, tetapi juga melibatkan keluarga, masyarakat, dan media,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga mengundang tokoh agama untuk turut serta dalam membimbing generasi muda agar semakin memahami dan mengamalkan nilai-nilai moral serta etika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya sinergi antara berbagai pihak, diharapkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dapat berjalan secara efektif dan memberikan dampak positif bagi pembangunan SDM Indonesia.
Sebagai langkah lanjutan, Kemendikdasmen akan terus melakukan sosialisasi serta pemantauan implementasi program ini di berbagai daerah. Melalui gerakan ini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang berdaya saing tinggi, berkarakter unggul, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.