Top 5 This Week

Related Posts

Menang dari Kerugian: Refleksi Hidup dari Surat Al-‘Ashr

Pengantar: Demi Masa, Hidup Adalah Perlombaan Waktu

Setiap hari, kita berlomba dengan waktu. Pekerjaan, pendidikan, dan kesibukan dunia sering membuat manusia lupa akan hakikat hidupnya. Padahal, dalam Surat Al-‘Ashr, Allah membuka firman-Nya dengan sumpah yang mengguncang kesadaran:

“Demi masa”

Ayat pertama ini bukan sekadar peringatan, melainkan penegasan bahwa waktu adalah aset utama kehidupan manusia. Dalam tafsir Al-Jalalain disebutkan bahwa Allah bersumpah atas masa untuk menunjukkan pentingnya waktu sebagai tempat manusia beramal — sebab setiap detik yang berlalu membawa kita lebih dekat kepada akhir kehidupan.

Makna dan Pesan Moral Surat Al-‘Ashr

Surat Al-‘Ashr terdiri dari tiga ayat pendek, tetapi isinya merupakan intisari seluruh ajaran Islam. Imam Asy-Syafi’i bahkan berkata, “Seandainya manusia merenungkan surat ini saja, niscaya sudah cukup bagi mereka.”

Isi kandungan surat ini menegaskan bahwa seluruh manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang memenuhi empat syarat keselamatan:

  1. Beriman kepada Allah
    Iman menjadi fondasi utama. Tanpa keyakinan yang benar, manusia kehilangan arah dan makna hidup. Iman bukan hanya di lisan, tetapi juga keyakinan yang dibuktikan dengan tindakan.
  2. Beramal Saleh
    Amal saleh adalah buah dari keimanan. Ia mencakup segala perbuatan baik yang diridhai Allah, baik dalam ibadah maupun hubungan sosial. Orang beriman tidak cukup hanya percaya, ia harus bertindak nyata.
  3. Saling Menasihati dalam Kebenaran
    Hidup tidak bisa dijalani sendiri. Allah memerintahkan umat manusia untuk saling mengingatkan tentang kebenaran, memperjuangkan keadilan, dan menegakkan nilai-nilai moral di tengah masyarakat.
  4. Saling Menasihati dalam Kesabaran
    Kebenaran sering menghadapi ujian. Karena itu, kesabaran menjadi tameng utama bagi orang beriman. Sabar dalam taat, sabar menjauhi maksiat, dan sabar menghadapi takdir.

Arti “Demi Masa” dalam Konteks Kehidupan Modern

Dalam dunia modern, waktu menjadi barang paling mahal namun sering disia-siakan. Kalimat “Demi masa” (wal-‘ashr) mengingatkan bahwa setiap menit yang hilang tanpa nilai spiritual adalah kerugian yang tidak tergantikan.
Surat ini seolah mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menggunakan waktu — apakah untuk menambah iman dan amal, atau justru memperbanyak kelalaian.

Tafsir Singkat Surat Al-‘Ashr: Jalan Selamat dari Kerugian

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, surat ini menggambarkan perjalanan hidup manusia secara utuh — dari lahir hingga akhir hayat. Semua manusia merugi karena waktunya terus berkurang, kecuali mereka yang memanfaatkan hidupnya dengan iman, amal, kebenaran, dan kesabaran.

Keempat nilai itu tidak bisa dipisahkan.

Iman tanpa amal = kosong.
Amal tanpa kebenaran = sesat.
Kebenaran tanpa kesabaran = mudah runtuh.

Kesimpulan: Jadikan Waktu Sebagai Jalan Menuju Keberuntungan

Surat Al-‘Ashr bukan hanya nasihat, tetapi peta jalan menuju keselamatan. Ia mengajarkan bahwa keberhasilan sejati tidak diukur dari kekayaan, jabatan, atau usia panjang — melainkan dari bagaimana manusia memanfaatkan waktu dengan iman, amal, kebenaran, dan kesabaran.

Dalam tiga ayat yang singkat ini, Allah mengajarkan strategi hidup yang abadi:

Gunakan waktu untuk beriman, beramal, menegakkan kebenaran, dan bersabar.
Hanya dengan cara itu, manusia dapat menang dari kerugian hidup.

Popular Articles